Catatan Akhir Tahun 2023 Jikalahari

Komitmen Ekologis 3 Kandidat Capres: Masih Meragukan, Belum Ada yang Berani Melawan Korporasi

Pekanbaru, 4 Januari 2024— Jikalahari kembali terbitkan Catatan Akhir Tahun (CAT) 2023 berjudul “Komitmen Ekologis 3 Kandidat Capres: Masih Meragukan, Belum Ada yang Berani Melawan Korporasi”. CAT ini mendedah visi-misi ketiga capres dan cawapres (Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD) terkait isu ekologis lalu dikaitkan dengan fakta persoalan lingkungan hidup dan kehutanan di Riau.

Sepanjang 2023, terjadi fenomena El Nino—naiknya panas permukaan air laut yang akibatkan musim kemarau kering lebih lama dari musim penghujan—yang berdampak pada peningkatan kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera dan Kalimantan, khususnya Riau.

Bencana penyerta lainnya pasca El Nino berlangsung juga terjadi. Lebih dari 5 ribu[1] rumah  warga terdampak karena terjadi banjir di 12 kabupaten/kota di Riau. Konflik antara masyarakat dan perusahaan juga terjadi selama 2023 diantaranya antara masyarakat Desa Mumpa dan Teluk Jirah denga PT Sumatera Riang Lestari, anak usaha APRIL Grup. Seperti tahun sebelumnya, konflik satwa juga tak absen dari Riau. Ditemukan terjadi penyerangan terhadap warga oleh Harimau di Siak dan Indragiri Hilir.

Situasi politik yang memanas juga dihadirkan kepada masyarakat sejak pertengahan 2023 jelang Pemilu 2024. Tiap kandidat mempublikasikan rencana-rencana kerja mereka jika nantinya terpilih dan menyuarakan isu-isu strategis untuk menarik perhatian masyarakat. Salah satunya terkait dengan isu ekologis.

Pertama, Anies – Muhaimin, isu ekologis menjadi bagian dari Misi Ketiga yang mereka usung: Mewujudkan keadilan ekologis berkelanjutan untuk generasi mendatang. Kedua, Prabowo dan Gibran menjadikan isu lingkungan bagian dari Misi Kedua: Memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau dan ekonomi biru. Ketiga, Ganjar dan Mahfud meletakkan isu lingkungan sebagai bagian dari Misi Keenam: Mempercepat perwujudan lingkungan hidup yang berkelanjutan melalui ekonomi biru dan hijau.

Jikalahari melakukan analisis kegita visi-misi capres dan cawpres ini dengan fakta persoalan ekologis di Riau seperti El Nino dan karhutla, hotspot, pelaku usaha sektor keuangan, deforestasi, banjir, konflik satwa, 15 tahun SP3 korupsi kehutanan, kasus korupsi dan TPPU Surya Darmadi, lambannya realisasi perhutanan sosial dan konflik sosial masyarakat dengan perushaan.

“Hasilnya, ketiga capres dan cawapres tidak ada yang benar-benar berkomitmen terhadap isu ekologis. Narasi – narasi normatif seperti mendorong, memperkuat ataupun mengukum seberat-beratnya, bertebaran dalam dokumen visi–misi, namun tidak ada yang berani konkrit menyatakan, akan melawan korporasi ataupun taipan yang terlibat dalam perusakan lingkungan,” kata Okto Yugo Setiyo, Wakil Koordinator Jikalahari

Dari fakta persoalan di Riau, Jikalahari menggunakan 4 parameter. Pertama, keberanian dari kandidat untuk tegas menyatakan akan mencabut/ mereview perizinan perusahaan yang terlibat perusakan, pencemaran, perampasan hutan tanah masyarakat adat. Kedua, mengembalikan hutan tanah masyarakat adat dan tempatan dan/atau memberikan akses ruang kelola kepada masyarakat berupa reforma agraria, perhutanan sosial hingga model-model kelola lainnya.

Ketiga, meninjau ulang tata kelola Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (LST) yang berkaitan dengan pembiayaan, sedapat mungkin meninjau ulang kredit-kredit Pelaku Usaha Sektor Keuangan (PUSK) untuk korporasi. Keempat, keberanian para kandidat untuk menghukum para taipan ataupun korporasi yang terlibat kejahatan berupa korupsi, pencucian uang, penggelapan pajak hingga pencemaran dan perusakan lingkungan hidup dan kehutanan.

Selain mendedah visi misi ketiga capres dan cawpres, CAT juga menyajikan data analisis hotspot dua dekade terakhir yang di overlay dengan izin HTI dan perusahaan sawit, deforestasi yang terjadi di Riau sepanjang empat dekade terakhir, serta kebijakan pemerintah terkait ekologis sepanjang 2023.

Selengkpnya di CAT Jikalahari 2023

http://jikalahari.or.id/wp-content/uploads/2024/01/CAT-Jikalahari-2023_Komitmen-Ekologis.pdf


[1] Rohul 2.644 rumah terendam (Kompas.com), Kampar 323 rumah (Media Center Kabupaten Kampar), Bengkalis 900 rumah (AntaraNews.com), Meranti 557 rumah (Riaupos), Pekanbaru 37 rumah (RRI.co.id)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *