Proyek Strategis Nasional yang Meminggirkan Masyarakat Adat

Kliping Berita Tempo.co

Pemerintah memaksakan PSN Rempang Eco-City meski ditolak warga setempat. Pembangunan disebut meminggirkan masyarakat adat.


SEPEKAN sebelum misa Natal, kecemasan Paulus Uran memuncak. Kekhawatiran pengurus Gereja Santo Petrus Pulau Rempang itu terbukti setelah kembali pecah konflik antara warga Kampung Sembulang Hulu dan pekerja PT Makmur Elok Graha (MEG)—pengembang proyek strategis nasional (PSNRempang Eco-City—pada Selasa malam, 17 Desember 2024.

Lokasi bentrokan itu hanya berjarak 10 kilometer di utara gereja yang berada di Kampung Sungai Raya, Kelurahan Sembulang, Kecamatan Galang, Kota Batam, Kepulauan Riau, tersebut. “Jelas keamanan dan ketenteraman ibadah terganggu. Umat takut suatu saat mereka pun bisa terpinggirkan,” kata Paulus saat ditemui pada Rabu, 25 Desember 2024.

Kericuhan bermula ketika empat orang yang diduga pekerja PT MEG merusak spanduk berisi penolakan proyek Rempang Eco-City yang dipasang warga. Warga memergoki aksi tersebut dan mengejar para pelaku yang berlari ke hutan. Salah satu pelaku terjatuh dan ditangkap warga, lalu ditahan di pos Kampung Sembulang Hulu. 

Selengkapnya di: https://www.tempo.co/lingkungan/konflik-sosial-psn-masyarakat-adat-1189871

About Nurul Fitria

Staf Advokasi dan Kampanye Jikalahari

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *