Kliping Berita Tempo.co
Warna hitam biasanya identik dengan tanah yang subur karena kaya bahan organik.
Tanah hitam yang identik dengan kesuburan, sejauh ini diketahui tersebar di 14 provinsi. Berdasarkan hasil pemetaan tahap pertama oleh peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kementerian Pertanian, dan perguruan tinggi, luas total tanah hitam mencapai 6,3 juta hektare.
“Tanahnya ada yang dijadikan sebagai lahan sawah, pertanian lahan kering, sebagai kebun, dan kebun campuran,” kata Destika Cahyana, peneliti Pusat Riset Tanaman Pangan BRIN.
Secara turun temurun, berbagai budaya lokal di belahan dunia membedakan tanah berdasarkan keragaman warnanya. Warna tanah menjadi beragam karena mengandung senyawa besi, bahan organik, mangan, dan kadar air.
Tanah yang lebih lembab biasanya berwarna gelap, sementara tanah yang kering berwarna lebih terang. Warna hitam sendiri biasanya identik dengan tanah yang subur karena kaya bahan organik. “Warna tanah memang sejak dulu menjadi indikator awal untuk menilai kesuburan tanah karena mencerminkan kandungan bahan organik, senyawa besi, serta drainase tanah,” ujar Destika.
Selengkapnya di: https://www.tempo.co/lingkungan/tanah-hitam-seluas-6-3-juta-hektare-tersebar-di-14-provinsi-mengapa-jadi-perdebatan-ahli–1181949