Sinarmas Pernah Kehilangan Sertifikat Ramah Lingkungan Pada 2008

Lembaga sertifikasi kayu, Forest Setwardship Council (FSC), menunda rencana kerjasama dengan Sinarmas setelah perusahaan milik konglomerat Eka Tjipta Widjaja itu ketahuan membabat hutan alami dan berusaha merahasiakan aktivitas tersebut lewat struktur korporasi yang samar.

Batalnya proses sertifikasi oleh FSC membuat anak perusahaan Sinarmas, Asia Pulp & Paper, kesulitan menjual produk kertas asal Indonesia di pasar internasional. FSC mengaku masih menunggu jawaban dari Sinarmas terkait “struktur koporasi dan aktivias pengelolaan hutan yang tidak bisa diterima.”

Sinarmas sejatinya telah mendapat surat ultimatum dari FSC sebulan silam. Konglomerasi yang bermarkas di Singapura itu mengaku telah menugaskan perusahaan akuntan untuk melakukan “penilaian komprehensif” terhadap semua anak perusahaan yang bergerak di industri kehutanan dan akan diuji oleh lembaga lain, The Forest Trust.


Selengkapnya di: https://www.dw.com/id/sinarmas-kehilangan-sertifikat-ramah-lingkungan/a-45107326

About Nurul Fitria

Staf Advokasi dan Kampanye Jikalahari

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *