Panas terik menewaskan lebih dari 47.000 orang di Eropa tahun lalu. Tahun 2023 merupakan tahun terpanas yang pernah tercatat, dan terpanas kedua di Eropa, karena bahan bakar fosil terus meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer.
Berdasarkan analisis yang sama dari Barcelona Institute for Global Health (ISGlobal), meski merupakan sebuah bencana dalam skala besar, angka kematian akibat cuaca panas masih lebih rendah dibandingkan tahun 2022, ketika lebih dari 61.000 orang meninggal di Eropa.
Para peneliti juga menemukan bahwa angka kematian akibat cuaca panas akan meningkat 80% pada tahun lalu tanpa adanya upaya untuk membantu masyarakat beradaptasi dalam beberapa dekade terakhir.
Selengkapnya di: https://green.katadata.co.id/berita/66bb3a1040c83/47-000-jiwa-menjadi-korban-cuaca-panas-eropa-tahun-lalu