Kliping berita tempo.co
Bagaimana para pemikir dan pemimpin melihat fenomena perubahan iklim yang akan mengubah keberlangsungan manusia di bumi?
Tahun lalu kita menghadapi krisis iklim yang luas biasa. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutnya sebagai tahun terpanas dengan suhu tertinggi mencapai 38 derajat Celcius. Negara-negara di Amerika Barat bahkan menemui suhu yang mencapai 53 derajat Celcius, akibat munculnya gelombang panas. Fenomena peningkatan suhu yang ekstrem tersebut menandai masa puncak perubahan iklim.
Tanda-tanda perubahan iklim dilihat dari lonjakan suhu bumi yang melampaui ambang batas pemanasan global 1,5 derajat Celcius. Para ilmuwan bahkan memperkirakan pemanasan global akan tembus 2,5 derajat Celcius. Mereka menggambarkan, kita akan menghadapi dunia semi distopia—gambaran situasi yang kacau—seperti kelaparan, konflik, dan terjadinya migrasi massal.
Para pemimpin dari pelbagai belahan bumi lantas berinovasi untuk menemukan solusi atau sebuah cara berpikir yang baru. Misalnya membuat sebuah traktat yang mesti disepakati semua negara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Ilmuwan dan pemikir juga melahirkan banyak buku, sebagai sebuah alternatif untuk berbagi pengetahuan bersama.
Merujuk Earth.org—sebuah situs berita lingkungan berbasis di Hong Kong—membuat kompilasi buku-buku tentang lingkungan yang layak dibaca. Kumpulan itu berisi para penulis pemenang penghargaan, ilmuwan iklim terkemuka dunia, hingga pemimpin pemikiran yang membuka jalan menuju masa depan umat manusia yang lebih cerah. Berikut adalah daftar buku terbaik tentang perubahan iklim yang harus dibaca semua orang.
Selengkapnya di: https://www.tempo.co/lingkungan/25-buku-inspiratif-tentang-perubahan-iklim-yang-wajib-dibaca-25220






