Jikalahari memantau hotspot atau titik panas khusus di areal hutan gambut terutama di kawasan hutan hutan produksi tetap yang ditanami akasia untuk pulp and paper atau khusus di areal konsesi perusahaan. Ini untuk melihat ketaatan perusahaan yang menerapkan nol karhutla di dalam konsesi mereka.
Titik hotspot ini belum menggambarkan lahan perusahaan terbakar. Ia masih berbentuk petunjuk bahwa ada titik panas di dalam areal perusahaan.
(a) Pada Lahan Gambut
Pada gambar (a) terdapat sebaran 33 hotspot di lahan gambut yang bersumber dari hasil rekaman citra satelit Terra-Aqua Modis. Di kedalaman gambut >400 cm terdapat 17 hotspot. Di kedalaman 200-400 cm terdapat 4 hotspot. Di kedalaman 100-200 cm terdapat 5 hotspot. Di tanah mineral terdapat 7 hotspot.
(b) Pada Konsesi
Pada gambar (b) terdapat hotspot yang tersebar di area Konsesi HTI dan HGU juga kawasan Konservasi. Di kawasan HTI yaitu PT. Arara Abadi sebanyak 4 hotspot, PT. Bukit Batu Hutani Alam 1 hotspot, PT. Mitra Hutani Jaya 1 hotspot, PT. Mutiara Sabuk Khatulistiwa 1 hotspot, PT. RAPP 4 hotspot, PT. Rimba Rokan Lestari 1 hotspot, PT. Satria Perkasa Agung 3 hotspot, PT. Sekato Pratama Makmur 1 hotspot, PT. Seraya Sumber Lestari 1 hotspot. Sedangkan di Konsesi HGU tidak terdapat hotspot. Di kawasan konservasi tepatnya di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) terdapat 1 hotspot.