GELIAT PEJUANG HUTAN DARI KAMPUNG
DIRGAHAYU JIKALAHARI KE-15.
Perjalanan Jikalahari sejak berdiri di tahun 2002 hingga mena- pak 15 tahun bukanlah jalan tanpa liku. Sebaliknya, rintangan dan hambatan selalu mewarnai gerak dan upaya menyelamatkan hutan Riau tersisa. Namun, keberhasilan dalam mengadvokasi isu kejahatan kehutanan korporasi, penyelamatan gambut, penegakan hukum, mendorong tata kelola hutan yang baik, tidak lepas dari sumbangsih dan kerja bersama anggota, jaringan baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional, dan berbagai pihak yang memiliki perhatian dan tujuan yang sama dan sejalan. Sayangnya, pencapaian untuk pengelolaan hutan dan lahan yang berkeadilan dan berpihak pada rakyat masih harus diuji.
15 tahun Jikalahari berdiri, belum lengkap rasanya jika cerita perjuangan menyelamatkan hutan tidak menyertakan pengala- man-pengalalaman para penyelamat hutan dan pembela hak rakyat yang berjuang di kampung-kampung. Mereka berhadapan
dengan ancaman pengrusakan hutan, resiko, dan bahaya yang tidak kecil. Sebagai penghargaan kepada penyelamat hutan, buku ini terbit untuk menghadirkan sosok-sosok dan organisasi berani tersebut. Dengan beragam latar belakang dan profesi, ke-15 orang/organisasi ini berakhir pada pilihan menyelamatkan hutan, ruang hidup, dan lingkungan.
Ucapan terima kasih sebesar-besarnya kami sampaikan kepada tim Penulis yang telah menyele- saikan karya berharga ini, juga kepada e Siemenpuu Foundation yang telah mendukung pe- nerbitan buku ini secara khusus, dan telah mendukung kerja-kerja penyelamatan hutan secara umum. Akhir kata, semoga semangat berjuang dan menyelamatkan hutan dan tanah dari mereka terus menyala, karena apa yang telah dilakukan masih berupa rintisan tapak. Perjuangan belum selesai. Terus berjuang bagi HUTAN TANAH UNTUK RAKYAT!