Polusi Asap Pekanbaru Berbau Empek-Empek

Pekanbaru, 18 Oktober 2023—Dua Minggu ini, Tim di Jikalahari tiap hari mengikuti perkembangan polusi asap yang bersumber dari karhutla; mulai dari mengecek ISPU Net KLHK, ISPU BMKG hingga ISPU IQ Air. Pagi, siang kadang sore hari menerbangkan drone untuk melihat asap di langit Pekanbaru serta melihat langsung lokasi-lokasi yang terbakar. Mengecek hotspot bersumber dari satelit Terra Aqua-Modis, bahkan memantau reaksi dan aksi Gubernur Riau mengimplementasikan Perda No 1 Tahun 2019, juga memantau media sosial terkait kebijakan pusat.

Di satu rapat, Aldo Manajer Kampanye Jikalahari berseloroh, “polusi asap Pekanbaru bau Empek-Empek Palembang dan Jambi,” kata Aldo. Kami pun tertawa, sambil menyambut dengan guyonan mengkritik Gubernur Riau yang takut kepada Gubernur Sumsel dan Jambi. Empek – empek adalah makanan khas Sumsel dan Jambi.

Guyonan Aldo perihal udara Pekanbaru berbau Empek-empek bersumber dari rilis BMKG yang menyebut polusi asap Pekanbaru sumber asapnya berasal dari Sumsel dan Jambi, selain Riau. “Mengingat arah angin dari tenggara ada potensi sebaran asap dari selatan dan tenggara dengan sumber kabut asap berada di wilayah Jambi dan Sumatera Selatan,” kata Ramlan, Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Syarif Kasim II – Pekanbaru.

Hotspot dan ispu menunjukkan dua Minggu terakhir hingga medio Oktober 2023, kualitas udara Pekanbaru berada pada level Tidak Sehat. Kandungan PM 2,5 di udara dengan rata-rata mencapai 57,16µm/m³ dan terus meningkat menjadikan udara Pekanbaru tidak sehat dihirup dan dapat berdampak pada aktivitas jantung dan paru-paru. Meski turun hujan, polusi asap masih menyelimuti Pekanbaru.

Berdasarkan data hotspot (tinggi) yang bersumber dari website Sipongi KLHK Satelit NASA-MODIS menunjukkan jumlah hotspot sepanjang Januari hingga Oktober 2023 di Riau terdapat 145 titik. Di Tengah kualitas udara Pekanbaru berada dilevel tidak sehat, Gubri Syamsuar justru mengundurkan diri dengan alasan amanah undang-undang. Yang menyedihkan Syamsuar ngotot hendak ke Jerman berdalih untuk mutu pendidikan, “padahal ibu hamil, balita, anak anak remaja yang sedang tumbuh dan berkembang yang terpapar polusi asap harusnya menjadi perhatian serius Gubernur Riau, ini lebih penting diurus dibanding ke Jerman,” kata Made Ali

Gubri Syamsuar kembali muncul ke publik saat hujan turun dan asap di Pekanbaru mulai menipis. Terlihat, Gubri Syamsuar hadir pada Rapat Paripurna hari jadi Kabupaten Siak ke 24, lalu hadir dan membuka Kongres ke IV Jaringan Masyarakat Gambut Riau serta memimpin apel ASN pada Senin, 16 Oktober 2023. Dalam beberapa kesempatan itu, Syamsuar menyampaikan kinerjanya yang dilakukan di Riau seperti pembangunan infrastuktur, investasi, pendidikan serta penanggulangan karhutla. Namun tidak pernah menyentuh penederitaan rakyat yang terpapar polusi asap.

“Gubri Syamsuar tahu polusi asap di Riau Sebagian besar karena kiriman dari Jambi dan Sumsel, tapi mengapa Syamsuar tidak berani memprotes Gubernur Sumsel dan Jambi? Padahal Gubernur sebelumnya yaitu Andi Rahman berani memprotes Gubernur Sumsel soal polusi,” kata Made

Protes itu disampaikan pada September 2015, saat Rakor Karhutla di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Gubri Andi Rahman menyampaikan asap yang menyelimuti Riau selama berpekan-pekan ini merupakan kiriman dari Sumsel. Dampak kebakaran tersebut, asap menumpuk di Riau. Lalu, di forum yang sama Gubernur Sumsel Alex Noerdin protes dengan anggapan bahwa provinsinya merupakan penyumbang asap terbesar dalam musibah kebakaran hutan dan lahan yang terjadi tahun ini. “Kalau dikatakan Sumsel penyumbang asap terbesar, enggak juga. Paling banyak titik api di selatan itu di Palembang. Kalau ke utara, mengapa Palembang aman?” kata Alex Nurdin.

Kini, waktu Gubernur Syamsuar kian menipis menjabat sebagai Gubernur, segera implementasikan Perda No 1 Tahun 2019, setidaknya memberi perhatian serius berupa kompensasi terhadap masyarakat rentan berupa bayi, ibu hamil, balita dan remaja yang sedang bersekolah.

Narahubung:

Made Ali, Koordinator Jikalahari —0812 7531 1009

Arpiyan, Staf Kampanye dan Advokasi—0812 6111 634

About Nurul Fitria

Staf Advokasi dan Kampanye Jikalahari

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *