Jikalahari memantau hotspot atau titik panas khusus di areal hutan gambut terutama di kawasan hutan hutan produksi tetap yang ditanami akasia untuk pulp and paper atau khusus di areal konsesi perusahaan. Ini untuk melihat ketaatan perusahaan yang menerapkan nol karhutla di dalam konsesi mereka.
Titik hotspot ini belum menggambarkan lahan perusahaan terbakar. Ia masih berbentuk petunjuk bahwa ada titik panas di dalam areal perusahaan.
(a). Pada Lahan Gambut
Pada gambar (a) terdapat sebaran 43 hotspot di lahan gambut yang bersumber dari hasil rekaman citra satelit Terra-Aqua Modis. Di kedalaman gambut >400 cm terdapat 13 hotspot. Di kedalaman 200-400 cm terdapat 8 hotspot. Di kedalaman 100-200 cm terdapat 6 hotspot. Di kedalaman 50-100 cm terdapat 1 hotspot Di tanah mineral terdapat 15 hotspot.
(b) Pada Konsesi
Pada gambar (b) terdapat hotspot yang tersebar di area Konsesi HTI dan HGU juga kawasan Konservasi. Di kawasan HTI yaitu PT. Arara Abadi sebanyak 5 hotspot, PT. Bina Duta Laksana 1 hotspot, PT. Bukit Batu Hutani Alam 1 hotspot, PT. Diamond Raya Timber 1 hotspot, PT. Ekawana Lestari Dharma 1 hotspot, PT. RAPP 3 hotspot, PT. Rimba Mutiara Permai 1 hotspot, PT. Rimba Peranap Indah 1 hotspot, PT. Rimba Rokan Lestari 1 hotspot, PT. Satria Perkasa Agung 9 hotspot, PT. Sekato Pratama Makmur 1 hotspot, PT. Sumatera Riang Lestari 3 hotspot, PT. Tuah Negri 1 hotspot. Sedangkan di Konsesi HGU tidak terdapat hotspot. Di kawasan konservasi tepatnya di SM. Bukit Rimbang Bukit Baling terdapat 1 hotspot, Hutan Lindung Bukit Suliki 1 hotspot, Taman Nasional Tesso Nilo 1 hotspot.